 |
Kelompok penjual pakaian wanita |
Pasar Grosir Tanah Abang – Jakarta merupakan pasar tekstil terbesar dan
terkenal di Asia Tenggara. Pembangunan pusat perbelanjaan ini diikuti pula
tumbuhnya area-area penjualan bagi pedagang yang dilakukan oleh masyarakat di
sekitamya. Fenomena munculnya area penjualan menyebabkan penguasaan penguasaan lahan
untuk berdagang. Akhimya berbentuk tata letak area yang dibuat oleh pedagang
membentuk kelompok-kelompok pedagang. Keragaman jenis barang dagangan dan sistem
ketertarikan antara pedagang juga menyebabkan terbentuknya kelompok pedagang. Jalan KH. Mas Mansyur merupakan nama jalan yang
berada di depan pasar grosir Tanah Abang - Jakarta. Dengan keramian pengujung
yang akan mencapai lokasi pasar pasti menggunakan ruang sepanjang ruas jalan
ini atau yang terkanal dengan koridor jalan KH. Mas Mansyur. Pemanfaatan ruang
di koridor ini untuk kegiatan perdagangan maupun untuk aktivitas lain yang
dilakukan oleh masyarakat. Kemunculan kegiatan dan aktivitas yang dilakukan
menghasilkan tata letak yang merefleksikan pola-pola pemakaian ruang usaha yang
menghasilkan bentuk dan susunan fisik dan sosial kehidupan usaha dan kehidupan sosial.
Fenomana kegiatan perdagangan di depan pasar grosir Tanah Abang sepanjang
koridor KH. Mas Masyur tumbuh kelompok-kelompok pedagang baik dari jenis barang
maupun adanya kesamaan kepentingan antara pedagang. Pada arah koridor ini banyak didominasi oleh tempat-tempat jasa
pengiriman. Sehingga trotoar dan sisi tepi jalan dikuasai oleh kegiatan dan
aktivitas bongkar muat jasa paket dari atau ke pasar grosir Tanah Abang. Banyak
barang-barang paket dengan kemasan karung diletakkan di sepanjang koridor ini.
Di area ini juga disisipi oleh pedagang makanan dan minuman sebagai tempat
makan dan minum oleh para pekerja jasa paket. Dari sini lah terlihat peran
kelompok masyarakat antara kelompok pedagang makanan/minuman dengan kelompok
para pekerja jasa paket. Dimana para pedaganagan dapat menjual dagangannya dan
para pekerja jasa paket dapat terbantu sebagai tempat beristirahat sambil
makan/minuman.
Perkembangan
pasar tanah abang dari yang saya amati maupun berbagai sumber dari awal pembangunan sampai banguna pasar
yang bediri kokoh ini, sangat lah berkembang pesat dari bentuk bangunan pasar
hingga proses perkonomiannya. Maksudnya dahulunya pasar ini merupakan pasar
tradisional yang hanya proses transaksi jual barang hanya warga sekitar. Tetapi
saat ini pasar tanah abang merupakan pasar modern proses transaksi nya tidak
hanya warga sekitar tetapi dari seluruh wilayah Indonesia bahkan luar negeri
datang ke pasar tersebut . Pasar Tanah
Abang menjadi pusat pemasukkan uang bagi
Negara, bagaimana tidak setiap hari pasar ini tidak ada kata sepi akan proses
transakasi perdagangan. Hal ini sangat menguntungkan terutama bagi pemerintah
daerah Jakarta . Karena hasil pajak setiap barang yang dijual di Pasar Tanah Abang.
Tetapi dengan majunya pembangunan gedung pasar tidak diikuti oleh penataan
ruang yang memadai terbukti saat ini ketika kita datang ke pasar ini,
pemandangan kemacetaan lah yang kita jumpai. Untuk itu perlu dilakukan penataan
ruang pasar pada lahan yang baru untuk merubah image macet akan kendaraan dan hal tersebut dapat membuat nyaman
para pengunjung yang datang ke Pasar Tanah Abang.
Hal
yang menarik dari Pasar Tanah Abang ini adalah bentuk bagunan pasar ini sendiri. Dimana apabila kita
baru datang ke pasar ini pikiran kita adalah “apakah benar ini pasar?”.
Pertanyaan itu timbul karena bentuk rancangan bagunan pasar ini mirip bangunan masjid dan mempunyai ciri khas warna
bangunan didominasi oleh warna hijau dan kuning. Tentunya ini bukanlah bangunan
masjid tetapi ini merupakan pasar modern yaitu Pasar Tanah Abang. Itulah salah
satu hal yang menarik dari Pasar Tanah Abang menurut saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar